Serapan Fasilitas Kredit Permodalan KUR di Bungaraya Masih Rendah


Dibaca: 1239 kali 
Jumat, 24 Juli 2020 - 03:30:31 WIB
Serapan Fasilitas Kredit Permodalan KUR di Bungaraya Masih Rendah Bupati Siak Drs H Alfedri MSi dalam acara Sosialisasi KUR Pembiayaan Pertanian di Kecamatan Bungaraya, baru-baru ini.

Siak, Hariantimes.com - Serapan fasilitas kredit permodalan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kecamatan Bungaraya, Kabupaten Siak, Riau saat ini masih terbilang rendah. 

Hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi dan rendahnya minat masyarakat untuk memanfaatkannya.

"Silahkan bagi yang mengalami kesulitan modal, terutama di musim pendemi Covid-19 saat ini untuk manfaatkan KUR. Kembangkanlah usaha dengan harapan kedepan lahan dapat bertambah luas, produksi padi meningkat, sehingga pendapatan keluarga juga ikut bertambah," saran Bupati Siak Drs H Alfedri MSi dalam acara Sosialisasi KUR Pembiayaan Pertanian di Kecamatan Bungaraya, baru-baru ini.

Alfedri juga mengajak para petani di Kecamatan Bungaraya untuk memanfaatkan skema pembiayaan modal usaha ringan melalui Program KUR guna memfasilitasi kebutuhan pembiayaan petani dalam usaha meningkatkan produksi. Hal tersebut dimaksudkan untuk mendukung ketahanan pangan masyarakat di Kecamatan Bungaraya ditengah pandemic global Covid 19.

"Melalui fasilitas program KUR yang ditujukan untuk membantu kredit permodalan bagi petani dan peternak, diharapkan akan terjadi ekspansi (perluasan usaha) yang semakin meningkat”, kata Alfedri.

Pemerintah Kabupaten Siak, kata Alfedri, saat ini menjalin kerjasama dengan sejumlah bank untuk meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada usaha-usaha produktif, meningkatkan kapasitas daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta mendongkrak hasil panen.

Dikatakannya, peningkatan produksi hasil pertanian dan perkebunan perlu terus didorong. Apalagi saat ini ada 4.300 H
hektare lahan perkebunan dan pertanian yang dipersiapkan untuk mendukung peningkatan ketahanan pangan di Kabupaten Siak. 

"Dengan bertambahnya usaha, masyarakat akan semakin sejahtera dimasa yang akan datang," sebut Pemimpin Negeri Istana itu seraya berharap, masyarakat tetap produktif meski saat ini harus hidup berdampingan dengan dengan Covid 19. Ketahanan pangan menjadi faktor penting di tengah pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Bahkan, Badan Pangan Dunia Food Agriculture Orgazation (FAO) telah mengingatkan bahwa dunia di ambang krisis pangan. 

Saat menghadiri Rakornas Kepala Daerah di Jakarta beberapa waktu lalu, kata Alfedri, Presiden Jokowi juga menekankan bahwa ketahanan pangan sangat penting, terutama terkait dengan kesiapan produksi pangan hingga pendistribusiannya. 
 
"Karena itu ketersediaan pangan, food security, sangat penting. Bayangkan saja jika kebutuhan kosumsi beras kita tergantung ekspor dari luar. Jika kita tidak swasembada pangan akibatnya kita bisa krisis pangan, dan perlahan-lahan akan terjadi krisis pangan. Karena itu pentingnya swasembada pangan," cakap Bupati.(*)