Melihat Kehidupan Masyarakat Pesisir Teluk Papal dalam Prespektif Sosiologi (3-habis)

Kebudayaan Masyarakat Nyaris Hilang Ditelan Zaman


Dibaca: 2473 kali 
Ahad, 20 Desember 2020 - 18:01:41 WIB
Kebudayaan Masyarakat  Nyaris Hilang Ditelan Zaman Masyarakat suku asli masih mengandalkan pendapatan mereka dari nelayan tradisonal.

Bengkalis, Hariantimes-com - Kebudayaan di masyarakat pesisir Teluk Papal sebagian besar sudah hampir hilang ditelan zaman. Karena tidak ada yang meneruskan. Orang zaman dulu sangat menghormati adat dan budaya di daerah ini.

Dikarenakan orang tua terdahulu tidak mewariskan budaya kepada keturunannya. Di daerah ini sewaktu dulu disetiap perayaan besar terdapat tradisi budaya setempat yang dinamakan Ketawak. Ketawak ini diikuti dengan suara keras yang berasal dari pukulan Gong dan gesekan biola. Lalu diiringi dengan tarian yang dilakukan oleh mayarakat setempat.

Mereka berharap tradisi budaya mereka bisa berkembang kembali. Karena saat ini mereka mengeluh akan kurang nya perhatian pemerintah dalam memfasilitasi kebudayaan mereka. Karena keterbatasan finansial untuk mengembangkan kembali budaya mereka.

Sekarang, ketika ada perhelatan pernikahan atau perayaan hari besar mereka tidak menggunakan tradisi dulu lagi. Mereka sudah menggunakan cara yang modren. Dengan menggunakan alat canggih seperti Bass, Tip dan lain sebagainya.

Sedangkan kondisi lingkungan pemukiman masyarakat pesisir, masih belum tersusun dengan baik dan terkesan kumuh dan tidak bersih. Sampah berserakan dimana-mana, baik sampah yang berasal dari pasang air laut ataupun sampah masyarakat setempat di daerah pesisir. Setiap masyarakat memiliki perilaku yang berbeda tergantung bagaimana masyarakat atau individu saling berinteraksi dengan lingkungannya.

Dalam kaitannya dengan lingkungan hidup, perilaku manusia dapat menentukan keberlanjutan kondisi lingkungan. Perilaku pengelolaan lingkungan hidup bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup saat ini tanpa merusak atau menurunkan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Kesehatan masyarakat di daerah pesisir dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni memiliki kondisi kesehatan yang tidak baik, dikarenakan lingkungan tempat tinggal yang terlalu padat, sanitasi yang kurang baik, serta perilaku masyarakat itu sendiri.

Kebersihan lingkungan sangat erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat sekitarnya, berbagai permasalahan muncul karena kurangnya informasi yang diditerima oleh masyarakat pesisir. Upaya yang harus diterapkan dilingkungan masyarakat ini dengan mengembangkan usaha pengendalian faktor lingkungan untuk mencegah timbulnya penyakit dan penularannya yang disebabkan oleh lingkungan tersebut. Didaerah mayarakat pesisir ini minim air bersih, terkadang mandi dan mencuci menggunakan air yang berasal dari laut.

Di masyarakat pesisir ini terdapat berbagai macam pengolahan ikan. Yang paling terbesar adalah pengolahan ikan asin. Ikan asin berasal dari ikan segar hasil tangkapan nelayan. Lalu, di produksi oleh masyarakat setempat dengan memberikan rasa asin yang berasal dari garam.

Kemudian proses akhir dilakukan penjemuran di bawah terik matahari yang cukup panas. Hingga ikan tersebut mengering. Proses penjemuran yang terlihat kurang bersih akan mengakibatkan berbagai penyakit bagi yang mengkonsuminya. Minimnya kesadaran akan kebersihan bagi masyarakat pesisir Teluk Papal ini lah yang menjadi kendala kesehatan di daerah ini.

Di sisi lain, yang menjadi kekhawatiran terbesar adalah dampak ekosistem pantai. Fenomena alam yang berasal dari laut yakni adanya erosi pantai yang disebut juga abrasi akhir-akhir ini cenderung meningkat. Karena dari tahun ketahun perambatan abrasi menjadi ancaman serius dan pasti akan terus merambah ke wilayah daratan. Namun disisi lain masyarakat disana masih banyak yang ingin tetap bertahan. Alasan mereka memilih bertahan karena itu adalah satu satunya tempat  tinggal yang dimiliki. Mengupayakan meminimalisir abrasi, masyarakat setempat melakukan penanaman bakau dan mangrove disekitar pantai.

Berkaitan dengan keberlangsungan hidup mayarakat pesisir, dilihat dari kondisi masyarakat yang masih terbelakang dan berada dalam posisi marginal. Hal ini berdampak besar pada kehidupan masyarakat pesisir. Terutama dalam hal pendidikan, kurangnya peran pemerintah akan pentingnya pendidikan bagi anak-anak di daerah pesisir dan pengembangan budaya yang tidak terorganisir karena hilang ditelan zaman. Ini harus menjadi perhatian bagi pemerintah dan mayarakat setempat untuk saling menumbuhkan kesadaran dan berupaya membangun kehidupan masyarakat pesisir menjadi lebih baik.(*)

Laporan : Husna Fathiyah

Mahasiswa STAIN Bengkalis