Green Village di Teluk Bano II Diresmikan

Rektor Unilak: Menanam, Gerakan yang Harus Dilakukan Terus Menerus


Dibaca: 1186 kali 
Jumat, 27 Agustus 2021 - 19:27:31 WIB
Rektor Unilak: Menanam, Gerakan yang Harus Dilakukan Terus Menerus Green village (Desa Hijau) di Teluk Bano II, Kecamatan Pekaitan, Kamis (26/08/2021).

Pekanbaru, Hariantimes.com - Bupati Rokan Hilir (Rohil) Afrizal Sintong meresmikan green village (Desa Hijau) di Teluk Bano II, Kecamatan Pekaitan, Kamis (26/08/2021). 

Acara tersebut dihadiri tenaga ahli Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Dr Afni Zulkifli MSi, Wakil Bupati Rohil H Sulaiman, Rektor Unilak Dr Junaidi, Kepala BPDASHL Indragiri Rokan Ir Irpana Nur dan beberapa Kepala OPD, Camat Pekaitan serta unsur lainnya. 

Sementara dari KLHK hadir melalui aplikasi zoom Dirjen Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (PDASHL) KLHK RI Ir Helmi Basalamah MM.

Peresmian green village ditandai dengan penanaman pohon oleh Bupati bersama Tenaga Ahli KLHK didampingi Wakil Bupati Rohil H Sulaiman. Dimana yang ditanam ada sebanyak 5 ribu pohon.

Kegiatan juga melibatkan kalangan mahasiswa dari Universitas Lancang Kuning, Hipemarohi, Ikatan Keluarga Mahasiswa Pekaitan yang didukung oleh KLHK RI.

Bupati Rohil dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada mahasiswa yang telah memobilisasi peresmian desa hijau tersebut.

"Kegiatan ini sangat luar biasa. Dan Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir sangat mengapresiasi mahasiswa, bahkan sampai Rektor Unilak pun ikut turun melakukan penanaman sebanyak 5 ribu pohon ini," katanya.

Bupati juga telah menyampaikan kepada perwakilan Kementerian agar tidak hanya 5 ribu pohon saja yang sampai ke Rohil. Kalau bisa 2 juta pohon pun ditampung. 

"Kita bagikan ke seluruh kepenghuluan yang ada di Rohil," sebutnya.

Tak hanya itu, Bupati juga menyampaikan mengenai RT RW di Rohil. Dimana, Rohil saat ini 70 persen masih masuk dalam kawasan hutan.

"Kita meminta agar RTRW itu diubah kembali, karena banyak lahan ataupun kebun masyarakat Rohil yang dinyatakan masih dalam kawasan hutan. Sehingga masyarakat sangat susah untuk mengurus sertifikatnya. Kita harap kedepan nya ini akan jadi perhatian khusus oleh Kementerian LHK," harapnya.

Sementara itu Rektor Unilak Dr Junaidi mmemberikan apresiasi kepada dua Presiden mahasiswa Unilak Jimi Saputra dan Presma Hipemarohi dan mahasiswa lainnya yang telah turut berpesan pada program penanam pohon desa hijau di Pekaitan

"ini adalah kegiatan kreatifitas yang betul betul turun ke kampung-kampung, kami tentu sangat mendukung, mahasiswa yang memiliki ilmu dan skil mampu mengidentifikasi dan mengkomunikasikan ke pemerintah dan stakeholder dan memberikan solusi kepada masyarakat," ujar Rektor.

Dikatakan Rektor, Ini adalah cara mahasiswa belajar di masyarakat dan nantinya akan kembali ke masyarakat jika sudah sarjana. 

"Terima kepada Pak Bupati dan Wakil Bupati Rohil. Dan Terima kasih kepada KLHK yang telah beberapa kali melakukan kerjasama dengan Unilak. Menanam Ini gerakan yang harus dilakukan terus menerus," ucap Rektor.

Sementara itu, lewat aplikasi zoom Dirjen PDASHL KLHK Ir. Helmi Basalamah yang mewakili menyebutkan, penananam pohon upaya memperbaiki kerusakan lahan dan mencegah semakin luas lahan kritis. 

"Kegiatan ini sungguh mulia dan perlu ditingkatkan dan insya Allah jadi amal jariyah," katanya.

Dijelaskannya KLHK mengeluarkan kebijakan penanaman pohon sebanyak 25 batang pohon setiap orang selama hidup, kemudian program peningkatan ruang hijau, dan membangun hutan kota. 
 Sementara untuk program menanam pohon KLHK telah menyediakan bibit bagi masyarakat dan ini tersebar di 34 provinsi. 

"Khusus untuk Riau ada dua titik persemaian pohon yaitu di Pekanbaru dan Lubuk Sakat Kampar dengan menghasilkan dua juta persemaian. Dalam rangka mendapatkan bibit untuk masyarakat, ini kami memberikan nama program ABG, ambil bibit gratis, jadi masyarakat yang memerlukan bibit silahkan menghubungi Balai Indragiri Rokan. Saya pernah ke Unilak, dan Unilak memiliki kampus nuansa cinta lingkungan," ujar Helmi

Presiden Mahasiswa Unilak Jimi Nasution menghimbau masyarakat agar sama-sama bisa menjaga tanaman ini. Sehingga tumbuh subur, kemudian buahnya bisa dicicipi anak cucuk nantinya

"Besar harapan saya, green village/desa wisata menjadi contoh bagi kampung lain nya dalam upaya percepatan terhadap ancaman pemanasan global sehingga nnti nya kampung hijau ini bisa di tingkatkan lagi. Sehingga bisa menjadi kampung iklim sesuai program kementerian lingkungan hidup. Dan program ini salah satu program gubernur Riau, harapan kita bukan Rohil aja yang ada kampung hijaunya, tapi seluruh Kab/Kota se Riau sehigga Riau ini kampung bersih dan asri terhadap ancaman pemanasan global," ujar Jimi.(*)