Tim BKSDA Riau Tangkap Harimau Pemangsa Pekerja PT Uniseraya di Teluk Lanus


Dibaca: 1796 kali 
Kamis, 09 September 2021 - 19:03:13 WIB
Tim BKSDA Riau Tangkap Harimau Pemangsa Pekerja PT Uniseraya di Teluk Lanus Tim BKSDA Riau Tangkap Harimau Pemangsa Pekerja PT Uniseraya di Teluk Lanus.

Pekanbaru, Hariantimes.com - Harimau Sumatera yang memangsa pekerja PT  Uniseraya di di Kampung Teluk Lanus, Kec. Sungai Apit, Kabupaten Siak pada Minggu (29/08/2021) malam lalu berhasil ditangkap Tim Balai Besar KSDA Riau, Kamis (09/09/2021) sekira pukul 06.00 WIB.

Lantas bagaimana kronologi penangkapan terhadap satwa yang dilindungi ini? Pada Selasa (30/08/2021), Balai Besar KSDA Riau bersama Polres Siak, Polsek Sungai Apit dan PT Triomas turun ke lokasi terjadinya peristiwa ditemukannya korban bernama MA (16), suku Nias, warga Kecamatan Gunung Sitoli, Kabupaten Nias.

Tim berada di lapangan untuk mengumpulkan keterangan dan identifikasi lokasi kejadian. Saat itu Tim menemukan jejak satwa Harimau sumatera dan tengkorak kepala korban tidak begitu jauh dari ditemukannya jasad korban saat kejadian. Tim kemudian melakukan pemasangan 2 box trap dan 3 camera trap di sekitar lokasi kejadian.  

Pada Senin (06/09/2021), Tim kedua yang terdiri dari Tim Balai Besar KSDA Riau dan Yayasan Arsari didatangkan. Tim dari PT Uniseraya pun telah menunggu di lokasi. 

Selanjutnya, Rabu (08/09/2021) sekira jam 18.30 WIB  (ba,da maghrib), Tim mendengar suara pintu kandang jebak tertutup. Karena waktu telah malam dan kondisi gelap, maka Tim memutuskan untuk melakukan pengecekan pada pagi harinya.

Dan Kamis (09/09/2021) sekira pukul 06.00 WIB, Tim melakukan pengecekan terhadap kandang jebak yang dipasang sekitar 50 meter dari jasad korban ditemukan saat kejadian. Seekor Harimau sumatera telah masuk ke dalam kandang jebak ( box trap) tersebut. Harimau berkelamin betina, berumur sekitar 3 tahun. Dan Tim melakukan pembiusan terhadap Harimau sumatera untuk dipindahkan ke kandang angkut.  

Berdasarkan hasil observasi oleh Tim medis di lapangan, diketahui fakta, terdapat luka jerat di kaki depan sebelah kanan dengan kondisi luka jerat yang telah mengalami pembengkakan dan terdapat myasis (belatung) serta pembusukan jaringan.
 
Selanjutnya, akan dilakukan observasi dan pengobatan di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat.

Plh Kepala Balai Besar KSDA Riau Hartono mengingatkan kembali kepada masyarakat agar tidak memasang jerat dengan alasan apapun, karena dapat membahayakan satwa liar yang dilindungi.

Hartono juga menyampaikan agar pemegang konsesi aktif melakukan pembersihsn jerat di wilayah konsesinya.(*)