Gajah Seberat 2 Ton Ditemukan Mati di Bukit Apolo


Dibaca: 1886 kali 
Selasa, 02 November 2021 - 16:02:18 WIB
Gajah Seberat 2 Ton Ditemukan Mati di Bukit Apolo Gajah Seberat 2 Ton Ditemukan Mati di Bukit Apolo.

Pelalawan, Hariantimes.com - Seekor gajah ditemukan mati oleh warga di wilayah Bukit Apolo, Desa Bagan Limau, Kecamatan Ukui, Kabupaten  Pelalawan, Riau, Rabu (27/10/2021).

Gajah Sumatera tersebut diperkirakan mati pada Selasa (26/10/2021) pagi yang disebabkan infeksi organ pencernaan, malnutrisi dan dehidrasi.

Saat menemukan mayat gajah tersebut, warga langsung melaporkan ke Kepala Resort Air Hitam Bagan Limau (AHBL), Balai Taman Nasional Tesso Nilo, sekira pukul 15.00 WIB.

Selanjutnya, Kepala Resort melaporkan kepada Kepala Balai TNTN yang ditindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan Balai Besar KSDA Riau untuk bersama sama melakukan penanganan.

Kepala Balai TNTN, Heru Sutmantoro didampingi Plt Kepala Besar KSDA Riau Fifin Arfiana Jogasara dalam keterangan tertulis yang dikirimkan ke media, Selasa (02/01/2021) menyampaikan, pada hari itu juga sekitar pukul 22.00 WIB, Tim gabungan yang terdiri dari Balai Besar KSDA Riau, Balai TNTN dan masyarakat menuju lokasi kejadian di Bukit Apolo, Desa Bagan Limau, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan tiba di lokasi  pada pukul 03.15 WIB. Dan Kamis (28/10/2021), pukul 08.00 WIB, Tim gabungan mulai melakukan nekropsi terhadap Gajah Sumatera yang mati tersebut.

"Gajah tersebut  berjenis kelamin betina, tinggi badan 2,17 meter, berat  badan 2 ton, tebal kulit perut 0,4 centimeter (cm), tebal kulit punggung 1,2 cm. Dari ciri-ciri fisiknya, gajah tersebut adalah gajah sakit yang sudah dilakukan pengobatan (penanganan medis). Pada hari Sabtu 
(23/10/2021), oleh Tim Medis Balai Besar KSDA Riau dan Balai TNTN di Desa Pontian Mekar, Kecamatan Lubuk Batu Jaya, Kabupaten Indragiri. Dalam tindakan Nekropsi tidak dilakukan mengambil sampel untuk  pemeriksaan laboratorium dikarenakan semua organ dalam tubuh sudah rusak (lisis), sehingga  seluruh organ dalam tubuh langsung dikuburkan," beber Heru.(*)