Disbud Riau Ekspose Potensi Kawasan Hutan Purbakala Kabupaten Kuansing


Dibaca: 825 kali 
Sabtu, 20 November 2021 - 12:44:45 WIB
Disbud Riau Ekspose Potensi Kawasan Hutan Purbakala Kabupaten Kuansing Disbud Riau Ekspose Potensi Kawasan Hutan Purbakala Kabupaten Kuansing.

Kuansing, Hariantimes.com - Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Riau melakukan ekspose Potensi Kawasan Hutan Purbakala Kabupaten Kuantan Singingi. 

Ekspose kajian awal oleh konsultan dilakukan di Bilik Musyawarah Rahim Mby Dinas Kebudayaan Proinsi Riau dan dibuka secara resmi Kepala Disbud Riau R Yoserizal Zen, Jumat (19/11/2021).

Yoserizal menjelaskan, dengan adanya temuan manusia prasejarah dengan kronologi budaya sekitar 73.000 BP di Gua Lidah Aer muncul satu pertanyaan tentang dari mana mereka berasal dan jalur migrasi mana yang mereka tempuh untuk sampai ke Gua Lidah Aer dan produk budaya apa yang mereka gunakan dalam kehidupan pada periode budayanya.

Dan secara sinkronis, manusia pada masa itu didukung oleh teknologi peralatan batu berupa alat-alat batu serderhana yang termasuk dalam kelompok paleolitik. Sementara itu, alat-alat batu yang demikian tidak ditemukan di Gua Lidah Aer.

Untuk sementara, temuan alat-alat litik di Desa Logas dan Muara Lembu merupakan bagian perjalanan migrasi manusia dan budaya prasejarah sebelum sampai ke gua lidah aer (Payakumbuh) atau lokasi lain yang belum ditemukan atau dikembangkan penelitiannya yang masuk dalam periode prasejarah.

"Kuat dugaan, temuan alat paleolitik Muara Lembu dan Logas ini sebagai bagian dari peralatan pendukung dari manusia prasejarah yang bermigrasi dan kemudian menghuni Gua Lidah Aer pada masa lalu," katanya.

Pengembangan penelitian di daerah, menurut Yoserizal, sangat penting dilakukan. Karena temuan alat-alat litik di Desa Logas dan Muara Lembu ini dapat disimpulkan merupakan temuan baru bagi pengungkapan budaya prasejarah tidak hanya di wilayah Riau, tapi juga kawasan Sumatera.

Selama ini, katanya, di Pulau Sumatera termasuk alat litik sejenis baru terungkap di Bengkulu. Begitu juga bila temuan alat-alat litik ini dikaitkan dengan temuan manusia prasejarah di Gua Lidah Aer (Payakumbuh, Sumatera Barat) dengan pertanggalan sekitar 73.000 BP yang temuannya belum didukung dengan temuan budayanya.

“Bisa jadi temuan alat-alat litik di Desa Logas dan Muara Lembu merupakan bagian perjalanan migrasi manusia dan budaya prasejarah sebelum sampai ke Gua Lidah Aer (Payakumbuh) atau lokasi lain yang belum ditemukan atau dikembangkan penelitiannya yang masuk dalam periode prasejarah,” sebut Yoserizal mengulas kembali hasil penelitian itu.

Untuk mengungkap semua itu ungkapnya, tentu harus dilakukan penellitian yang lebih mendalam melalui serangkaian kegiatan ekskavasi arkeologi.

Dan untuk mengetahui kronologi budaya dari sebaran alat-alat litik tersebut perlu didukung oleh analisis pertanggalan secara laboratoris. Sehingga nantinya diperoleh pertanggalan dari budaya litik yang ada di daerah ini.

“Hasil awal dari penelitian ini kiranya dapat ditindaklanjuti dan didukung oleh semua pihak terutama pemerintah kabupaten dan pemerintah pusat melalui Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumbar Riau di Batusangkar serta pihak-pihak yang peduli dengan kebudayaan daerah,” beber Yoserizal.(*)