Terima Penghargaan SKK Migas, Syamsuar: Riau Belum Dapat PI 10 Persen


Dibaca: 1098 kali 
Jumat, 26 November 2021 - 09:12:49 WIB
Terima Penghargaan SKK Migas, Syamsuar: Riau Belum Dapat PI 10 Persen Gubri Syamsuar menerima penghargaan dari Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko dan Kepala Perwakilan SKK Migas wilayah Sumbagut Ricky Rahmat Firdaus di Batam, Kamis (25/11/2021) malam.

Batam, Hariantimes.com - Gubernur Riau (Gubri) Drs H Syamsuar MSi menerima penghargaan dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

Penghargaan tersebut diserahkan Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko dan Kepala Perwakilan SKK Migas wilayah Sumbagut Ricky Rahmat Firdaus di Batam, Kamis (25/11/2021) malam. Sementara Kepala SKK Migas Dwi Sucipto hadir secara virtual. 

Penghargaan dari SKK Migas dan K3S itu atas kontribusi aktif dalam kenyamanan operasional hulu migas di Wilayah Sumbagut.

Penyerahan penghargaan tersebut merupakan puncak dari kegiatan Northern Sumatera Forum yang dilaksanakan SKK Migas dan K3S selama tiga hari, 23-25 November 2021 di Batam. 

Selain Gubri, empat Gubernur lain di Sumatera, yakni Gubernur Aceh, Sumut, Sumbar dan Kepri juga menerima penghargaan dan apresiasi serupa dari SKK Migas.  

Berbeda dengan gubernur lainnya yang menyambut penghargaan itu dengan pidato, Gubri Syamsuar justru berbicara singkat lewat dua bait pantun yang cukup menarik dan mendapat sambutan meriah undangan yang memenuhi ballroom hotel. 

Kepada media, Gubri mengatakan, penghargaan yang diterimanya merupakan bentuk apresiasi dari SKK Migas terhadap sinergisitas antara pemerintah daerah dengan K3S, terutama perusahaan-perusahaan migas yang ada di Riau. 

Pemerintah daerah, kata Gubri, sangat mensupport program SKK Migas dalam menaikkan produksi di masa yang akan datang.

"Oleh karena itu tentunya kita berkewajiban membantu mensukseskannya dengan harapan ke depan produksi (lifting) bisa meningkat yang pada akhirnya tentu pendapatan negara dan juga pendapatan daerah akan meningkat," kata Syamsuar.

Beberapa jam sebelumnya, Gubernur Syamsuar dalam perhelatan Northern Sumatra Forum 2021 tersebut juga tampil sebagai narasumber untuk membahas Kebijakan dan Penerapan Participating Interest (PI) 10% Pengelolaan Hulu Migas bagi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Selain Syamsuar, juga tampil Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang menjabat Ketua ADPMET (Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan) secara virtual.

Menurut Syamsuar, Provinsi Riau belum pernah mendapatkan PI 10 persen tersebut. Sehingga Riau belum tahu tentang bagaimana pengurusannya. 

"Makanya tadi saya sampaikan kepada Deputi (Dukungan Bisnis) SKK Migas kiranya terhadap apa yang telah kami persiapkan berikut dengan persyaratan-persyaratannya dapat dibantu untuk mempercepatnya mengajukan kepada Kementrian ESDM," papar Syamsuar.

Dengan demikian, kata Gubri, dalam waktu yang tidak terlalu lama pengajuan PI 10 persen itu bisa sampai kepada Kementrian ESDM. Dan selanjutnya diharapkan Menteri ESDM dapat mempersiapkan SK tentang PI 10 persen untuk Provinsi Riau tersebut. 

"Sehingga pada akhirnya nanti kita tahu berapa yang akan diterima Riau dari Participating Interest tersebut. Inijuga  sekaligus pembelajaran bagi kita karena baru pertama kalinya kita akan memperoleh PI dari Blok Siak," kata Syamsuar lagi.

Dalam diskusi hampir dua jam tersebut, nada Gubri Syamsuar sempat terlihat agak keras terkait PI 10 persen karena pengurusannya yang sangat rumit. Padahal tahapannya sudah jelas, yakni ada 10 tahap. Sekarang (kita) sudah sampai ke tahap 9. 

"Seharusnya kan (prosesnya) sudah sampai ke Kementrian ESDM. Jadi itu yang tadi saya sampaikan kepada Pak Deputi dan beliau menyambut baik apa yang kami sampaikan dan menjadi harapan dari Riau," kata Syamsuar.

Sementara Kepala Perwakilan SKK Migas wilayah Sumbagut Ricky Rahmat Firdaus dalam sambutanya pada penyerahan penghargaan tadi malam mengatakan Northern Sumatra Forum yang baru pertama kali digelar ini merupakan kegiatan sinergi komunikasi Industri Hulu Migas bersama pemangku kepentingan menuju target produksi 1 Juta BOPD dan 12 BSCFD Gas di Tahun 2030. 

Northern Sumatra Forum merupakan salah satu wujud sumbangsih SKK Migas dan KKKS Wilayah Sumbagut dalam upaya meningkatkan komunikasi dan koordinasi insan hulu migas kepada stakeholder daerah yang meliputi Pemerintah Daerah, masyarakat, mahasiswa, wartawan dan stakeholder lainnya. 

Forum ini merupakan salah satu pra event dari gelaran internasional yaitu 2nd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (IOG 2021) dengan demikian Acara NSF dapat menjadi bahan masukan dalam gelaran 2nd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (IOG 2021).

Kegiatan tersebut diharapkan menambah pemahaman dan wawasan masyarakat luas mengenai industri hulu migas melalui berbagai tema aktual, baik bagi kepentingan industri maupun kepentingan pemerintah daerah dan masyarakat di sekitar operasi.

"Forum ini mengupas regulasi terkait migas, isu pertanahan dan perizinan, program pengembangan masyarakat serta komunikasi dan media. Semua terangkum dalam 5 (lima) Plenary dan 13 (tiga belas). Diskusi menghadirkan 70 (tujuh puluh) orang pembicara yang berasal dari tingkat regional maupun Nasional,” jelasnya.(*)