Tugasi Disparbud Kuansing Pelaksanakan Parahu Baganduang Lebih Meriah

Plt Bupati Suhardiman Minta Pelaksanan Iven Kebudayaan Harus Berbudaya Asli Kuansing


Dibaca: 1656 kali 
Sabtu, 07 Mei 2022 - 21:02:00 WIB
Plt Bupati Suhardiman Minta Pelaksanan Iven Kebudayaan Harus Berbudaya Asli Kuansing Foto : Istimewa

LUBUK JAMBI, HarianTimes.com Plt Bupati Kuantan Singingi Drs H Suhardiman Amby Ak MM minta Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata dan Kebudayaan (Parbud) Kabupaten Kuantan Singingi agar bisa mencarikan solusi untuk bisa menambah anggaran pembiayaan pelaksanaan kegiatan tardisi manjopuik limau dengan “Parahu Baganduang” di masa akan datang.

Hal itu di tegaskan Plt Bupati H Suhardiman Amby saat menyampaikan arahannya selaku orang nomor 1 di Kabupaten Kuantan Singingi pada pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan, Sabtu (07/05/2022) siang menjelang petang di Tepian Muko Lobuah Lubuk Jambi Kecamatan Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.

“Pak Kadis Pariwisata, tolong di carikan anggaran untuk bisa ditingkatkan lagi anggaran dana pelaksanaan kegiatan ini di tahun depan, sehingga pelaksanaannya bisa lebih meriah dan diisi dengan ciri khas kebudayaan asli daerah,” pinta Suhardiman Amby di hadapan seluruh Forkopimda, pemanggku adat, pejabat daerah dan tamu undangan lainnya.

Dikatakan Plt Bupati Kuansing, bahwa mengembalikan ciri khas kebudayaan yang ada di Kabupaten Kuansing adalah tugas berat kita bersama, namun demikian ini adalah tanggung jawab kita sebagai pemerintah daerah dan masyarakat Kuansing.

“Parahu Baganduang ini adalah Iven Kebudayaan Lokal yang sudah kita promosikan ke tingkat nasional, Alhamdulillah tahun yang lalu sudah menjadi agenda Nasional, dan diakui sebagai Kebudayaan Nasional oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Nah, hari ini kita mulai karena kita sudah masuk andemi, mudah mudahan bisa terselenggara seterusnya, namun tahun ini dianggap pelaksanaannya baru pra, dan akan ditingkatkan terus ke depannya, dimana kegiatan ini akan menampilkan semua kearifan lokalnya yang memang sarat kebudayaan yang berbudaya asli Kuantan Singingi, hal ini juga tertuang dalam visi dan misi Pemerintahan Kabupaten Kuantan Singingi saat ini,” jelas Suhardiman Amby yang juga bergelar adat Datuk Panglimo Dalam itu.

Dimana hal ini, sambung Suhardiman Amby, dirinya sudah menugaskan kepada OPD yang membidangi Kebudayaan agar bisa memberikan dan mengembalikan ciri khas kebudayaan lokalnya, meskipun akan di kemas juga dengan sejumlah kebudayaan lain nantinya.

“Hal ini agar mampu menarik perhatian turis turis nasional dan manca negara nantinya, untuk itu dinas terkait sudah kita tugaskan agar mengerjakan tugas tugas yang cukup berat ini untuk segera dilakukan persiapan sehingga di tahun akan datang bisa terwujud, mampu menampilkan kebudayaan daerah yang memang berbudaya nantinya,” tegas Sang Kepala Daerah yang berjuluk Negeri Kota Pacu Jalur itu.

Sementara itu, Ketua Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Kuansing Datuk Seri Pebri Mahmud juga menceritakan terkait tradisi Parahu Baganduang yang ada di Kenegerian Lubuk Jambi Gajah Tunggal.

“Parahu Baganduang itu adalah kendaraan tradisional yang dulunya jalur transportasi melalui sungai, jadi Parahu Baganduang itu adalah kendaraan tradisional di Kenegerian Lubuk Jambi Gajah Tunggal, dan Parahu Baganduang ini di buat sebagai wujud kegembiraan masyarakat adat, contohnya dalam perayaan hari raya Idul Fitri, manjalan ninik mamak atau pemangku adat, dan juga apabila panen berhasil di jemput dengan Parahu Baganduang, nah seperti itulah kebudayaan aslinya,” jelas Datuk Seri Pebri Mahmud.

Ke depan, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kuansing berencana dalam pelaksanaan Pacu Jalur akan dilaksanakan lebih meriah dan lebih besar lagi dengan dilengkapi juga pertunjukan kebudayaan Kabupaten Kuansing lainnya.

Dimana hal itu, sesuai instruksi Plt Bupati Kuansing H Suhardiman Amby dan telah dilakukan sejumlah progres untuk perhelatan yang lebih besar lagi ke depannya.

“Kami sampaikan kepada media sosial agar senantiasa bersinergi dan menyampaikan kepada masyarakat luas sehingga hal ini bisa terlaksana sesuai rencana nantinya, dimana Pacu Jalur Tradisional Kabupaten Kuantan Singingi ini hanya akan dilaksanakan dalam tiga agenda besar kabupaten nantinya,” kata Azhar.

Lebih lanjut, dikatakan Azhar, bahwa dalam pelaksanaan agenda Pacu Jalur di Kabupaten Kuansing ke depannya tidak ada lagi istilah pacu rayon, namun akan dilaksanakan di tiga iven besar daerah nantinya.

“Sudah tidak ada lagi istilah pacu rayon, ke depan hanya akan dilaksanakan tiga iven besar kebudayaan kabupaten, yakni Pacu Jalur Iven Kabupaten di Lubuk Jambi yang akan dilaksanakan pada setiap awal bulan Agustus, dan Pacu Jalur Iven Kebudayaan di Baserah yang akan dilaksanakan setiap pertengahan bulan Agustus, serta Pacu Jalur Iven Nasional di Teluk Kuantan dilaksanakan akhir bulan Agustus nantinya,” jelas Azhar.*